Pages

Laporan Perjalanan Avio

Junie 01, 2013

Laporan Perjalanan Ke Yogyakarta
Nama: Avio Dwiki Ferdiansyah
Judul: Perjalanan Ke Yogyakarta

       Pada Hari Jum’at Tanggal 17 Februari 2012, SMP Negri 1 Jalancagak Mengadakan Tour Ke Yogyakarta,Sebelum berangkat saya Bersiap Siap terlebih Dahulu untuk mempersiapkan mental dan kebutuhan lainnya.Kami Berangkat Setelah Shalat Ashar  sekitar Pukul 16.30.Diperjalanan sangat seru namun Kami  Terjebak macet yang panjang dan lama sekali kurang lebih selama 5 jam di Jalan Gentong.Kami berhenti pukul 03.00 untuk istirahat dan melaksanakan shalat magrib dan Isya di daerah Tasik.lalu kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan mampir sebentar ke mesjid di dekat perbatasan antara Jawa barat dan jawa tengah untuk melaksanakan shalat shubuh.Setelah Kami tiba di daerah Jawa Tengah tujuan pertama Kami yaitu ke Gua Jati Jajar.
        Pada Hari Sabtu Tanggal 18 Februari 2012 pukul 09.00 Rombongan Kami tiba gua Jati Jajar.Goa Jatijajar merupakan sebuah gua yang terbentuk selama ribuan tahun di kaki pegunungan kapur. Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau Kera. Stalagtit yang terdapat di dalam Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu.Hingga kini masih terjaga keasliannya.Goa Intan berada satu lokasi dengan obyek wisata Goa Jatijajar.Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi.Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan menjorok ke laut berupa sebuah tanjung.Berjarak sekitar 42 kilometer ke arah barat dari Kota Kebumen atau 21 kilomater ke arah selatan dari Gombong.
Sebagaimana umumnya objek wisata lain di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Goa Jatijajar memiliki sebuah cerita. Pada jaman dahulu Gua Jatijajar merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit.Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung.Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di dalam goa itu.
Legenda di dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung.Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif.
Patung Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah berhenti walau musim kemarau sekalipun. Air dari mulut patung Dinosaurus ini memenuhi kolam renang untuk berenang anak maupun dewasa.
Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya matahari masuk terlihat sangat indah.Goa Jatijajar merupakan bukti dari legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar.
Setelah berkunjung Ke goa Jatijajar kami pergi ke Kraton Yogyakarata dan tiba pada pukul 14.00.Kraton Yogyakarataadalah obyek utama di Kota Yogyakarta.Bangunan Bersejarah yang merupakan istana dan tempat tinggal dari Sultan Hamengku Buwana dan keluarganya ini berdiri sejak tahun 1756.Kraton Yogyakarta dengan segala adat istiadat dan budayanya menjadi ruh kehidupan masyarakat Yogyakarta.Kraton Yogyakarta juga menjadi obyek wisata utama di Kota Yogyakarta baik dari sisi peninggalan bangunannya maupun adat istiadat yang ada di dalamnya.Di Kraton Yogyakarta di samping dapat dinikmati keindahan masa lalu melalui arsitektur bangunannya, dapat juga dinikmati kesenian tradisional yang disajikan setiap harinya di Bangsal Manganti.Saat ini Kraton Yogyakarta ditempati oleh keluarga Sultan Hamengku Buwana X yang menjadi raja sekaligus gubernur di Yogyakarta.
            Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti di tahun 1755.Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman..
Setelah Itu Kami Pergi Malioboro dan tiba pada pukul 16.30.Di malioboro Kami berbelanja untuk oleh oleh.disana sangat banyak toko yang menjual barang yang bagus-bagus.di malioboro kami hanya berbelanja saja.saya berbelanja baju untuk keluarga.Setelah dari malioboro kami beristirahat semalam di hotel Nugraha.meskipun pada malam hari suhu di yogyakarta sangat panas jadi saya susah tidur karna gerah.dan juga ada beberapa teman saya yang sakit.
Pada Hari minggu Tanggal 19 Februari 2012,Kami pergi Ke Taman Pintar.Kami Tiba di sana pada pukul 08.30.Disana Kami melihat sejarah yogya dan lainya.setelah itu kami berangkat ke Candi Borobudur dan tiba pukul 03.30 sore.Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya.Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini.Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa (salah satu raja Kerajaan Sriwijaya), Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha.Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut "The Lamp for the Path to Enlightenment" atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa.
Setelah Dari candi Borobudur kami melanjutkan untuk Pulang.di perjalanan pulang kami beristirahat di di kafe gombong.Disana kami makan dan berkarauke.setelah itu kami melanjutkan perjalanan pulang dan tiba pukul 09.30 pagi di jalancagak.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking